Chebii's Blog

Just another WordPress.com weblog

Archive for the category “TEORI ORGANISASI UMUM!!!”

dimensi manajemen strategi

Dimensi Manajemen Strategi
Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud adalah :

1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
Manajemen strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih masa depan. Visi dapat diartikan sebagai “ kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi organisasi dimasa depan”.

Sehubungan dengan hal di atas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh manajemen puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.

2. Dimensi Internal dan Eksternal

Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit pada saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang.

Analisis terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional dan lingkungan global (internasional), yang mencakup berbagai aspek atau kondisi, seperti kondisi sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya, kependudukan, kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adat istiadat, agama dan lain-lain.

3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
Manajemen strategik sebagai kegiatan manajemen tidak dapat melepaskan diri dari kemampuan mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi terimplementasikan dalam fungsi-fungsi manajemen ke arah tercapainya sasaran yang ditetapkan di dalam setiap rencana operasional, dalam rangka mencapai tujuan strategik melalui pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi organisasi publik. Sumber daya terdiri dari sumber daya material khusunya berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya informasi.

4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
Manajemen strategik yang dimulai dengan menyusun rencana strategik merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat privat maupun publik.
Rencana strategik harus mampu mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi yang berpengaruh pada eksistensinya dimasa depan merupakan wewenang dan tanggungjawab manajemen puncak. Oleh karena itu rencana strategik sebagai keputusan utama yang yang prinsipil itu tidak saja ditetapkan dengan mengikutsertakan, tetapi harus dilakukan secara proaktif oleh manajemen puncak, karena seluruh kegiatan untuk merealisasikannya merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi, meskipun kegiatannya dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja yang relevan.

5. Dimensi Multi Bidang
Manajemen strategik sebagai sistem pengimplementasiannya harus didasari dengan menempatkan organisasi satu sistem. Dengan demikian berarti sebuah organisasi akan dapat menyusun rencana strategis dan rencana renovasi jika tidak memiliki keterikatan atau ketergantungan sebagai bawahan pada organisasi lain sebagai atasan.

Rencana strategis dan rencana operasi bersifat multidimensi, terutama jika perumusan rencana strategis hanya dilakukan pada organisasi publik yang tertinggi. Dengan dimensi yang sangat banyak itu, mudah terjadi tidak seluruh dimensi dapat diakomodasi.

Amstrong (1990) memberikan pengertian yang lebih singkat dan tegas bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah mengenai latihan dan pengembangan. Sumber daya manusia menurut Mangun (dalam Suroto,1992) ialah semua kegiatan manusia yang produktif dan semua potensinya untuk memberikan sumbangan yang produktif kepada masyarakat. Kualitas sumber daya manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek fisik(kualitas fisik), dan aspek non fisik (kualitas non fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan ketrampilan–ketrampilan lain. Oleh sebab itu upaya meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan non fisik tersebut maka upaya pendidikan dan pelatihan adalah yang paling diperlukan. Upaya inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia (Notoatmojo,1992).

referensi : elqorni.worpress.com

manajemen strategi

Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.

Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.

Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsure-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Disamping itu pengertian manajemen strategik yang telah sebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

  1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
  2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
  3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.
  4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
  5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
  6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

referensi : elqorni.worpress.com

manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
  4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

referensi : wikpedia indonesia

kelemahan dan kelebihan struktur organisasi fungsional

KELEBIHAN

1. Profesionalisme atau keahlian yang lebih

Karena setiap management hanya menangani satu bidang saja, sehingga memunculkan orang-orang yang kompeten dibidangya masing-masing. hal ini menjadi salah satu faktor bagaimana masing-masing divisi berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan.

2. Perusahaan Lebih Produktif

Dengan struktur kerja yang baik menyebabkan para pekerja bekerja dengan giat guna mencapai hasil yang baik.

3.  Memunculkan Inovasi

Bagitu banyak orang-orang yang kompeten dibidang masing-masing, menimbulkan kreativitas, ide-ide serta inovasi sehingga perusahan tidak berjalan ditempat dan varietas kerja pun makin beragam.

4. Perusahaan lebih Berkembang dan maju

Dengan banyaknya inovasi yang muncul maka perusahaan pun akan cepat berkembang dengan mengatur setiap tujuan-tujuan yang diharapkan dapat memajukan perusahaan.

KELEMAHAN

1. Karena banyak  orang yang ahli dan kompeten dibidangnya maka muncul konflik-konflik baik secara vertikal maupun horizontal,  Tidak jarang terjadi gesekan-gesekan opini dan ide dimasing-masing bidang yang dapat menganggu stabilitas perusahaan.

2. Sulit mengontrol perusahaan karena banyaknya bidang, divisi, serta ilmuwan-ilmuwan di masing-masing bidang.  sehingga harus merekrut dewan pengawas ditiap bidang.

3. Penympangan-penympangan menjadi sulit terlacak dan lebih sering terjadi yang dapat merugikan perusahaan. banyaknya bidang yang harus dicontrol menyebabkan lemahnya pengawasan.

4. muncul persaingan yang tidak sehat karena masing-masing individu merasa ahli dan berperan dalam perusahaan.

Sumber : http://one.indoskripsi.com/node/5171

keburukan struktur organisasi garis/staff dan fungsional pada institusi pendidikan

Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian
Organisasi adalah suatu alat dan wadah atau tempat seorang manajer untuk melakukan kegiatan-kegiatannya mencapai tujuan yang diinginkan.Pengorganisasian adalah salah satu fungsi organik dari manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah melakukan perencanaan (planning).

organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat untuk mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri.

Bentuk-bentuk organisasi
1. Berdasarkan Tipe-tipe Struktur Organisasi
Jika dilihat dari strukturnya, organisasi dapat dibagi kepada beberapa tipe,yaitu:
(a) organisasi dalam bentuk lini (line organization)
(b) organisasi dalam bentuk lini dan staf (line and staf organization)
(c) organisasi dalam bentuk fungsional {functional, organization)
(d) organisasi dalam bentuk panitia (committe organization).

a. Organisasi dalam bentuk lini (line Organization)
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur atau bentuk militer. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol dan biasanya orga¬nisasi ini dipakai oleh militer dan perusahaan-perusahaan kecil saja.

Dalam organisasi lini ini pendelegasian wewenang dilakukan secara vertikal melalui garis terpendek dari seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya juga dilakukan melalui garis vertikal yang terpendek. Perintah-perintah hanya diberikan seorang atasan saja dan pelaporan tanggung jawab hanya kepada atasan bersangkutan.

Ciri-ciri dari organisasi dalam bentuk lini adalah:
1) Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan tertinggi kepada berbagai tingkat operasional.
2) Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatannya.
3) Otoritas dan tanggung jawab tertinggi terletak pada pimpinan puncak (top Management).
4) Ruang lingkup Organisasinya lebih kecil dan jumlah anggota juga sedikit.
5) Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bersifat langsung.
6) Tujuan alat-alat yang digunakan dan struktur organisasi bersifat sederhana.
7) Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan yang tertinggi.
8) Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan masih sangat rendah.
9) Semua anggota organisasi masih kenal antara satu sama lainnya.
10) Produksi yang dihasilkan belum beraneka ragam (defersified).

Keuntungan dari organisasi dalam bentuk lini adalah:
1) Kekuatan dan tanggung-jawab dapat ditetapkan secara pasti.
2) Orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggung-jawab diketahui oleh semua pihak.
3) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan tepat karena jumlah orang yang perlu diajak berkonsultasi tidak banyak.
4) Disiplin kerja mudah dipertahankan dan pengawasan dari pimpinan mudah dilaksanakan.
5) Besarnya solidaritas para anggota karena satu sama lainnya saling kenal-mengenal.
6) Tersedianya kesempatan yang banyak bagi pimpinan organisasi untuk melatih bakat-bakat yang dipunyai bawahan.
7) Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk mengembangkan spesialisasinya sangat terbatas.

Keburukan dari organisasi bentuk lini adalah:
1) Tujuan organisasi cenderung sama, atau paling tidak didasarkan atas tujuan pribadi pimpinan tertinggi dari organisasi dimaksud.
2) Pimpinan organisasi cenderung bertindak otoriter, karena organisasi dipandang milik pribadi.
3) Seluruh kegiatan organsasi tertalu tergantung ke pada seseorang, dan kelangsungan hidup organisasi sangat ditentukan oleh orang bersangkutan.
4) Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk mengembangkan spesialisasinya sangat terbatas.

b. Organisasi dalam bentuk staf (Staff Organization)
Organisasi dalam bentuk staf hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan.Berfungsi memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis komando ke bawah.

c. Organisasi dalam bentuk lini dan staf (tine and staf or¬ganization)
Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization) adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.Biasanya organisasi bentuk lini dan staf terjadi pada organisasi yang lebih besar, di mana penyediaan tenaga spesialis sudah semakin dirasakan untuk memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran teknis dan memberikan jasa-jasa kepada unit-unit operasional.
Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah:
1) Pucuk pimpinannya hanya satu orang dan dibantu oleh para staf.
2) Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
3) Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung.
4) Organisasinya besar, karyawannya banyak dan pekerjaannya bersifat kompleks.
5) Hubungan antara atasan dengan para bawahan tidak bersifat langsung.
6) Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling kenal-mengenal.
7) Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara optimal.

Keuntungan dari organisasi dalam bentuk lini dan staf adalah:
1) Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok organisasi dan kelompok staf yang melakukan kegiatan penunjang.
2) Asas spesialisasi yang ada dapat dilanjutkan menurut bakat bawahan masing-masing.
3) Prinsip “the right man on the right place” dapat diterapkan dengan mudah.
4) Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
5) Dapat digunakan dalam organisasi yang lebih besar.

Keburukan dari organisasi bentuk lini dan staf adalah:
1) Pimpinan lini sering mengabaikan nasehat atau saran dari staf.
2) Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pimpinan lini.
3) Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui’batas kewenangannya.
4) Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu.

d. Organisasi dalam bentuk fungsional
Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Setiap kepala dari satuan mempunyai kekuasaan untuk memerintah dan mengawasi semua pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya.

Pada tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Pembagian kerja didasarkan pada “spesialisasi” yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas/pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya. F. W. Taylor yang menciptakan organisasi fungsional ini.

Adapun ciri-ciri tipe ini adalah sebagai berikut:
1) Dapat dibedakan pembidangan tugas secara tegas dan jelas.
2) Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
3) Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.
4) Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas.
5) Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang fungsi.

Keuntungan dari organisasi dalam bentuk fungsional adalah:
1) Adanya pembagian tugas antara kerja pikir (mental) dan fisik,
2) Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik.
3) Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi.
4) Moral serta disiplin keija yang tinggi.
5) Koordinasi antara orang-orang yang ada daiam satu fungsi mudah dijalankan.

Keburukan dari organisasi bentuk fungsional adalah:
1) Insiatif perseorangan sering tertekan karena sudah dibatasi pada satu fungsi.
2) Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang saja.
3) Koordinasi yang sifatnya menyeluruh sulit diadakan karena orang-orang yang bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsinya saja.

d. Organisasi dalam bentuk panitia (committee)
Organisasi panitia/komite adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.
Jadi, organisasi dalam bentuk panitia ini adalah organisasi di mana para pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat panitia.

Ciri-ciri organisasi bentuk panitia adalah:
1) Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas.
2) Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Or¬ganisasi ini hahya dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan.
3) Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif.
4) Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama.
5) Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas.

Keuntungan dari organisasi dalam bentuk fungsional adalah:
1) Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
2) Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan.
3) Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.

Keburukan dari organisasi bentuk panitia adalah:
1) Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota or¬ganisasi.
2) Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain.
3) Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
4) Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas.
Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi.

Referensi:
Muhammad Kosim LA Kari Panduko
http://Muhammadkosim.blogspot.com

KONFLIK DALAM ORGANISASI KELAS

 

Di kampus, kita pasti mempunyai organisasi yang palin terkecil yaitu susunan pengurus dalam kelas. Yang terdiri dari wali kelas, ketua kelas, sekretaris dan bendahara. Dari sebuah organisasi yang kecil ini dapat kita ambil konfilk-konflik di dalamnya. Contohnya, pada saat ketua kelas mengorganisir kelasnya untuk mengikuti sebuah event. Biasanya pasti terdapat konflik yang terjadi. Misalnya, sulitnya untuk menghubungi orang-orang untuk mengikuti sebuah event. Ataupun dari pribadi orang yang berada di kelas tersebut. Yang kurang mau ikut berpartisipasi. Hal ini pasti dapat menimbulakn konflik. Konflik yang misalnya akan terjadi adalah adanya pembicaraan-pembicaraan yang kurang enak di dengar sehingga dapat menyakitkan hati seseorang.

Dari konflik yang ada ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam setiap organisasi, pasti akan selalu terdapat sebuah masalah baik besar maupun kecil. Dan hanya orang-orang yang t rdapat dalamnya yang dapat menyelesaikan di konflik tersebut.

KONFLIK KPK

Seperti yang sudah kita ketahui, balakangan ini di bertia-berita yang disiarkan oleh setiap stasiun tv. Pasti berita yang tidak pernah tertinggal adalah berita mengenai konflik kpk. Dalam konflik ini, kita dapat mlihat bahwa persoalannya berasal dari pihat orang dalam (orang yang memiliki perranan dalam kpk). Mereka telah melakukan korupsi terhadap uang Negara. Padahal, jika kita lihat, mereka seharusnya dapat menahan sikap keegoisan mereka. Mereka yang seharusnya menjadi penegak hokum yang memebela hak-hak rakyat dengan cara memeberantas korupsi di Negara ini, justru melakukan hal yang tidak seharunya terjadi

Jika kita lihat konflik ini, kita berfikir sebaiknya kpk di bubarkan saja. Tapi menurut saya, kpk sebaiknya tetap dipertahankan dan melanjutkan untuk menyelesaikan masalah ini sampai keakar-akarnya sehingga tidak terjadi lagi masalah seperti ini.

Namuan, semua ini hanya kita bias serahkan kepada pihak-pihak yang berwenang.

KONFLIK DALAM SEBUAH ORGANISASI

Timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi, merupakan suatu kelanjutan dari adanya komunikasi dan informasi yang tidak di menemui sasarannya. Suatu pemahaman akan konsep dan dinamika konflik telah menjadi bagian vital dalam studi perilaku organisasional, oleh Karena itu perlu untuk dipahami dengan baik.

 

Pada hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi atau dapat dikatakan juga bahwa konflik adalah segala macam interkasi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak yang terkait.

 

Adapun mengenai jenis-jenis knflik, ada beberapa orang yang mengelompokkan konflik menjadi sebagai berikut :

  1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang ( person role conflict)
  2. Konflik antar peranan (inter-role conflict) yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
  3. konflik yang timbul  karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict)
  4. konflik yang timbul karena  informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)

 

bila dilihat sekilas memang sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesaikan, vtetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah  gagal, karena bagaimanapun sulitnya suatu konflik pasti dapat terselesaikan oleh para anggota dengan melihat persoalan serta kedudukannya pada proposisi wajar.

 

cara memotivasi kerja karyawan

hmmm…

Buat para karyawan, menurut kalian apa cie yang bisa menarik semangat kalian dalam bekerja???

Kalau menurut saya cie, kita bisa gunain cara yang di ajarin sama Moslow.

Menurut Moslow, karyawan itu butuh yang namanya:

1. Fisiologis (secara fisik)

Maksudnya, setiap karyawan itu butuh yang namanya kebutuhan secara fisik. Misalnya, setiap orang itu butuh yang namanya gaji. gimana nggak???wong udah kerja keras di kantor, masuk pagi pulang malem masa ga dapet gaji???tul kan??? apalagi yang namanya kerja lembur. itu harus dapet uang ekstra.

trus, klo kita jadi manajer. biasanya kita di fasilitasin mobil supaya kita bisa dsampe kantor lebih pagi n lebih rajin. jadi sebagai manajer kita bisa nyontohin ke bawahan kita klo kerja itu harus on time dan disiplin. klo masuk jam 8 yah harus masuk jam segitu. lebih bagus lagi klo bisa dateng lebih pagi. jadi orang-orang yang datengnya siang, pada malu.hehe…

2. Safety and Security needs (kebutuhan rasa aman)

Buat yang satu ini, penting banget…

Karena rasa aman itu penting banget!!!

Contohnya, buat yang kerja di perusahaan-perusahaan pembangunan gedung. buat para pekerjanya pasti selalu disediain helm untuk ngelindungin kepalanya. dari pada ketiban benda berat dari atas. selain itu, buat para pekerja itu pasti diberikan asuransi jiwa, klo hal-hal yang ga diingnkan terjadi.

buat yang di kantoran, juga pasti perlu safety nya. contohnya, buat karyawan-karyawan perempuan yang sedang hamil, pasti diberikan ijin cuti hamil selama 3 bulan dari kantor (pada saat akan melahirkan).

3. Social and Bellogines (interaksi)

dalam kehidupan bekerja, pasti di dalamnya terjadi suatu interaksi. baik dari atasan ke bawahan, bawahan ke atasan , maupun sesama karyawan.

Kebutuhan ini diperlukan bagi para karyawan, untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan dalam suatu tempat pekerjaan. Jika kebutuhan ini sudah terpenuhi, pasti karyawan akan merasa nyaman dan akan kerasan untuk bekerja di tempat tersebut. justru mungkin karyawan tersebut akan lebih giat bekerja lagi. dan hal tersebut juga akan memberikan dampak yang positif juga kepada perusahaan.

4. Eskem Needs (menghargai)

Dengan adanya sikap saling menghargai satu sama lain, kita dapat menambah motivasi kerja karyawan.

hal jelek yang sering terjadi dalam satu perusahaan, adalah kurangnya sikap menghargai antara atasan dengan bawahan.

banyak atasan yang sudah mengejar date line, dan sudah dikerjakan oleh bawahannya namun ternyata kurang memuaskan justru dengan seenaknya memecat bawahannya.

padahal dari situ, kita bisa melihat keseriusan dari bawahan tersebut dalam mengerjakan tugasnya. Sebagai atasan seharusnya kita lebih menghargai dan memotivasi karyawan tersebut agar lebih gita bekerja.

dan sebagai karyawan, kita juga harus mengerti posisi atasan kita yang memikirkan kemajuan perusahaan. toh, jika kita bisa ikut berperan dalam mengembangkan perusahaan tersebut, kita juga bisa ikut bangga dan bisa di kategorikan sebagai karyawan teladan di mata atasan kita.

5. Actualization needs

adanya kejujuran dalam suatu pekerjaan, itu sangat penting. tidak ada kecurangan dalam pekerjaan. contohnya , tidak dibayarkannya gaji karyawan padahal karyawan tersebut sudah bekerja lembur.

begitu juga dengan sesama karyawan. tidak adanya sikap cemburu sehingga menimbulkan pikiran yang ingin membuat celaka orang lain. seperti mengubah hasil pekerjaan orang lain.

Dari kelima cara ini, saya mengharapkan pembaca dapat mengambil cara yang terbaik dan dapat membuka pikiran para pembaca. terima kasih.

Efektifitas komunikasi melalui radio dan televisi

Pada zaman sekarang ini, kita tau klo komunikasi itu makin berkembang. Misalnya, udah adanya tivi,radio,hp,internet,dll.

Menurut kalian, penting ga sih adanya komunikasi itu???

yaa, penting lah…supaya kita bisa punya relasi sama orang lain, kita perlu komunikasi. misalnya, buat berhubungan sama orang tua, kita bisa bicara dengan alat indra yang udah Tuhan berikan, yaitu mulut. Dengan adanya alat indra ini, kita dapat berkomunikasi dengan sanak keluarga maupu orang-orang yang berada di sekitar kita. Kita dapata saling bertukar informasi ataupun hanya untuk bertanya sekedr kabar atau keadaan.

Tapi, untuk berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh, kita pasti mendapatkan suatu hambatan karena jarak.

oleh karena itu, dibuatlah alat komunikasi jarak jauh, seperti telepon, hp, radio, televisi,internet, dll.

sekarang, kita bahas komunikasi melalui radio dan televisi itu efektif ga seeehh???

menurut saya, udah cukup efektif koq, dengan adanya radio dan televisi.

kita bisa tau keadaan yang terjadi di sekitar kita setiap saat. misalnya berita yang terjadi di luar pulau jawa seperti terjadinya bencana alam atau yang lainnya. dengan adanya alat komunikasi radio dan televisi ini, kita dapat terhubung satu sama lain dimanapun kita berada. apalagi, dengan keadaan negara kita yang terdiri dari banyak pulau. hal ini tentu mempermudah komunikasi tersebut.

namun, dibalik semua itu, tentunya terdapat kelemahan dan kelebihan dari alat komunikasi tersebut.

kelemahannya :

1. melalui adanya media ini, banyak bagian dari masyarakat kita mempelajari hal-hal yang kurang pantas untuk ditiru. misalnya, pornografi.

Banyak anak-anak kecil yang sudah mengerti foto-foto syur yang beredar dan juga adegan-adengan tidak seronok yang dipertontonkan ke depan khalayak masyarakat, padah hal tersebut sangatlah tidak pantas sebagai bahan tontonan.

2. masih banyak daerah yang belum terjangkau oleh media komunikasi ini.

Dengan banyaknya daerah yang belum teraliri dengan listrik, hal ini mempersulit berkembangnya media komunikasi ini. Sehingga banyak masyarakat yang belum dapat menikmati media komuniaksi seperti ini.

3. merubah sifat bangsa indonesia yang terbuka. dengan adanya komunikasi ini, banyak masyarakat yang lebih memilih untuk diam berdiam diri di rumah sehingga pergaulan dengan sesama masyarakat berkurang.

Dengan semakin mudahnya kita berkomunikasi tapa harus meluangkan banyak waktu, hal tersebut menyebabkan kita menjadi malas untuk keluar rumah atau untuk mengambila bagian dalam hidup bermasyarakat.

kelebihannya :

1. wawasan masyarakat semakin luas.

Dengan adanya media komunikasi ini, masyarakat mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang dulu nya mungin belum diketahui, namun dengan adanya alat komunikasi ini, masyarakat dapat mengetahui hal tersebut dan menambah wawasan mereka secara pribadi.

2. komunikasi semakin mudah dijangkau.

Walapun jarak yang sangat jauh, namun memungkinkan kita untuk berhubungan satu sama lain baik dengan sanak keluarga maupun dengan orang-orang yang letaknya jauh dengan kita. Sehingga dapat menghemat biaya dan waktu.

3. masyarakat mendapatkan hiburan.

Masyarakat mendapatkan hiburan melalui radio dan televisi setelah melewati banyak kegiatan selama sehari penuh.

Dampak komunikasi melalui radio dan televisi :

Menurut saya, dengan adanya media komunikasi ini, masyarakat dapat belajar untuk menjadi manusia social yang berhubungan satu sama lain.

Navigasi Pos